Senin, 06 Maret 2023

MODUL AJAR KELAS 7 (KERJASAMA DAN GOTONG ROYONG) OLEH AMELYA SALSADILA

 

Nomor

Komponen

Deskripsi/Kegiatan

A.    INFORMASI UMUM

1

Identitas Sekolah

Nama Penyusun

Amelya Salsadila, S.Pd

NIM

06184822326001

Institusi

SMP Negeri 33 Palembang

Tahun

2023

Jenjang Sekolah

SMP

Kelas/Fase

VII/D

Elemen

Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI

Alokasi Waktu

2 Jam Pelajaran (JP) = 2 x 30 menit = 60 menit

2

Kompetensi Awal (Entry Behavior)

Guru memberikan pre-test dan post-test kemudian melakukan asesmen diagnostik serta tanya jawab

3

Profil Pelajar Pancasila

a.     Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

menjawab salam, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran)

b.     Kebhinekaan Global

memahami kerja sama dan gotong royong

c.     Mandiri

menumbuhkan kepercayaan diri pada peserta didik yang tidak bergantung pada teman dalam menyelesaikan tugas

d.     Bergotong Royong

menumbuhkan rasa kekompakan dan bekerja sama peserta didik dalam berkolaborasi ketika berdiskusi dengan teman sekelompok

e.     Bernalar Kritis

menumbuhkan sifat bernalar kritis peserta didik dalam menyampaikan pendapat ketika berdiskusi maupun dalam waktu pembelajaran klasik

f.      Kreatif

menumbuhkan sifat kreatif dalam membuat produk pembelajaran

4

 Sarana & Prasarana

Sarana

1.     Laptop

2.     Lcd Proyektor

3.     Jaringan Internet

4.     Kuota

Prasarana

1.     Buku Paket SMP Kelas VII ( Uchrowi zaim & Ruslinawati.(2021). Pendidikan Pancasila  dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Pembukuan

  1. Buku untuk SMP Kelas VII ( Salikun, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila  dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan,  Dan Kebudayaan Republik Indonesia )

3.     Hand Out Gambar Kerjasama

4.     Google

5

Taget Peserta Didik

Peserta didik regular

Tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar

6

Moda dan Model Pembelajaran

Moda pembelajaran tatap muka dengan model pembelajaran Problem Based Learning (Pedagogik)

KOMPETENSI INTI

7

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menjelaskan dan menyimpulkan kerja sama dan budaya gotong royong

8

Capaian Tujuan Pembelajaran

·       Menjelaskan pengertian dari kerjasama dan gotong royong (C2)

·       Mendeskripsikan bentuk dari kerjasama dan gotong rotong (C3)

·       Mengidentifikasi contoh penerapan kerjasama dan gotong royong (C4)

9

Assesmen

·       Assesmen Individu (Tertulis)

·       Assesmen Kelompok (Performa)

10

Pemahaman Bermakna

Kerja sama atau gotong royong artinya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan. Peserta didik dapat memahami kerjasama dan gotong royong

11

Pertanyaan Pemantik

Mengapa kerjasama dan gotong-royong itu penting?

12

Kegiatan Berdiferensiasi

·       Peserta didik dengan gaya belajar visual

memberikan/ menyajikan gambar/video mengenai contoh kerja sama dan gotong royong

·       Peserta didik dengan gaya belajar auditori

memberikan/meyajikan materi pembahasan mengenai kerja sama dan gotong royong

·       Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik

menampilkan hasil diskusi kelompok untuk dipersentasikan didepan kelas

13

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (10 Menit)

Orientasi

1.     Guru menyiapkan peserta didik dan memeriksa kebersihan kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.

2.     Guru mengucapkan salam kepada peserta didik, mengajak peserta didik untuk berdoa kepada Tuhan YME sebelum memulai kegiatan pembelajaran dan mempersilahkan yang beragama lain untuk berdoa menurut agamanya masing-masing (Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)

3.     Guru melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik dikelas (disiplin)

4.     Guru menyapa dan menanyakan kabar peserta didik (peduli sosial)

Motivasi

5.     Guru memberikan motivasi pada peserta didik dengan menyapa beberapa peserta didik di dalam kelas untuk membangun semangat dalam diri peserta didik

Apersepsi

6.     Guru melakukan Tanya jawab mengenai pertanyaan pemantik, “Mengapa kerjasama dan gotong- royong itu penting?”

 

Pemberian Acuan

7.     Guru menyampaikan tujuan belajar dan kegiatan pembelajaran pada peserta didik

8.     Guru menyampaikan tahapan belajar dan tahapan penilaian pada peserta didik.

 

Kegiatan Inti

Tahap 1

Orientasi peserta didik pada masalah

1.     Guru menunjukan dan menjelaskan materi terkait bekerja sama dan gotong royong secara singkat dan jelas.

2.     Peserta didik bertanya jawab mengenai kerja sama dan gotong royong.

3.     Peserta didik diminta untuk mengamati gambar, video, aertikel kerjasama dan gotong royong

4.     Peserta didik diarahkan untuk bertanya dan menganalisis dari gambar kerja sama dan gotong royong.

5.     Peserta didik diberikan tugas menganalisis mengenai kerja sama, dan budaya gotong royong

 

Tahap 2

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

6.     Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar

7.     Peserta didik diarahkan berdiskusi bertanya dan berpikir tentang gambar kerja sama dan budaya gotong royong yang ditampilkan

8.     Peserta didik membagi tugas masing-masing dalam menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan hasil kesepakatan kelompok.

9.     Peserta didik berdiskusi menyiapkan segala sumber dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.

Tahap 3

Penyelidikan kelompok

10.  Peserta didik melakukan pengumpulan informasi mengenai tugas yang diberikan guru dan berdiskusi mengenai jawaban yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan dan disusun dengan mengumpulkan data dari hasil penyelidikannya yang diperoleh dari berbagai sumber baik buku, internet dan sumber-sumber lainnya yang relevan. (Critical Thinking and problem solving)

11.  Peserta didik melakukan analisis terhadap tugas yang diperoleh sesuai dengan bagian dari tugas yang sudah dibuat sesuai dengan kesepakatan kelompok (Tanggungjawab)

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

12.  Peserta didik mengembangkan pemahannya terhadap kerja sama dan gotong royong.

13.  Setiap kelompok peserta didik menyusun laporan dan membuat persentasi yang bagus dan menarik.

14.  Peserta didik menampilkan di depan kelas hasil diskusi kelompok yang sudah dirancang.

15.  Peserta didik melakukan kegiatan Tanya jawab antara kelompok 1 dengan kelompok lainnya.

Tahap 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

16.  Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi hasil presentasinya berdasarkan saran serta masukan dari guru dan juga teman kelompok lain.

17.  Peserta didik diberikan penguatan mengenai materi dari hasil persentasi kelompok di dalam kelas.

Penutup

1.     Peserta didik memberikan pendapat ataupun tanggapan mengenai pembelajaran yang sudah diperlajari pada hari itu yang sudah didapatkannya.

2.     Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

3.     Peserta didik dan guru melakukan refleksi

4.     Peserta didik diminta untuk memperlajari subbab mengenai Nilai penting bekerja sama dan bergotong royong.

5.     Pembelajaran di akhiri dengan doa bersama-sama.

6.     Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

          

 

 

I.            PENILAIAN

1.  Teknik Penilaian

2.  Sikap spiritual dan social   : Observasi

3.  Pengetahuan                                               : Tes Tertulis

4.  Keterampilan                                  : Kinerja dan performa

 

1.     Instrumen Penilaian

1.  Penilaian Sikap Spritual dan Sosial

a.  Teknik Penilaian                : Non tes

b.  Bentuk Instrumen               : Observasi

 

Lembar Observasi Sikap Spritual

No

Nama Peserta Didik

Sikap Spiritual

Rata-rata Skor

Berdoa

Bersyukur

Mengucap salam

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

Lembar Observasi Sikap Sosial

No

Nama Peserta Didik

Sikap Sosial

Rata-rata Skor

Toleransi

Disiplin

1

 

 

 

 

2

 

 

 

 

3

 

 

 

 

4

 

 

 

 

5

 

 

 

 

a.     Rubrik/Pedoman Penskoran

4 : selalu, apabila selalu melakukan berdasarkan pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan berdasarkan pernyataan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan berdasarkan pernyataan

1 : Tidak Pernah, apabila tidak pernah melakukan berdasarkan pernyataan

 

b.     Pedoman penilaian

Perhitungan skor konversi ke skala 1- 4 menggunakan rumus :

Nilai = skor yang didapatkan / skor maksimum x 4

2.             Penilaian Pengetahuan

Tabel Kisi-kisi Soal

No.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi

Teknik Penilaian

Bentuk Soal

1.

Menjelaskan pengertian kerja sama

Pengertian kerjasama

Tes tertulis

Uraian

2.

Mendeskripsikan  pengertian budaya  gotong royong

Pengertian budaya gotong royong

Tes tertulis

Uraian

3.

Mengidentifikasi contoh penerapan kerja sama, gotong royong dan budaya gotong royong

Penerapan kerjasama dan gotong royong

Tes tertulis

Uraian

 

Tabel Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

No.

Soal

Uraian Jawaban

Skor

1.

Pengertian Kerjasama

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara individu atau kelompok sosial untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya. Kehidupan manusia akan sulit maju dan mungkin manusia juga sudah punah karena kalah oleh makhluk lain yang lebih kuat. Karena kerja sama maka peradaban manusia berkembang, dan manusia mampu mengelola alam. Baik untuk kepentingan manusia maupun untuk alam semesta. Kerja sama terjadi karena ada tujuan bersama. Tujuan yang tidak dapat dikerjakan sendiri, melainkan harus bersama-sama orang lain. Seperti telah dicontohkan sebelumnya saat bangsa Indonesia membentuk negara. Hal itu tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama.

25

2.

Deskripsikanlah pengertian budaya gotong royong?

Gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan menolong secara sukarela. Melalui kegiatan gotong royong masyarakat bisa bersatu dalam sebuah kesatuan. Bentuk gotong royong yang paling sering dilakukan adalah kerja bakti antartetangga untuk membersihkan lingkungan atau membuat sarana dan prasarana umum, seperti jalan lingkungan atau taman bersama. Semua dilakukan secara sukarela, tanpa ada yang dibayar.

25

3.

Analisislah contoh penerapan kerjasama dan gotong royong di sekolah?

Kerja sama dan gotong royong adalah dua hal yang saling berkaitan bahkan dikerjakan beriringan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau lembaga, pemerintah dan lain sebagainya untuk mendapatkan tujuan bersama-sama. Sedangkan gotong royong berdasarkan kata yaitu gotong yang bekerja dan royong yang berarti bersama.Sehingga menurut arti kata, gotong royong adalah bekerja bersama-sama.

Kegiatan Kerja Sama dan Gotong Royong di Sekolah

1. Menjaga Kebersihan Sekolah

Dengan bekerja sama membersihkan kelas dan lingkungan di sekitar, teman-teman akan mendapatkan tempat belajar yang nyaman. Selain itu, menjaga kebersihan sekolah dengan gotong royong akan menjadi pekerjaan yang ringan karena dikerjakan bersama-sama.

2. Belajar Kelompok

Saat belajar kelompok, teman-teman bisa saling membantu antar teman untuk berlatih materi yang perlu dipelajari. Atau saat ada sebuah tugas kelompok, teman-teman bisa bekerja sama atau bergotong royong untuk menyelesaikan tugas bersama.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Kerja sama ini dilakukan dengan mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru saat memberikan materi. Selain itu, teman-teman juga perlu bekerja sama dengan siswa lain agar suasana belajar mengajar menjadi lebih nyaman.

4. Menaati Peraturan Sekolah

Sikap kerja sama juga harus dilakukan untuk mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Jadi, teman-teman harus bekerja sama dengan pihak sekolah agar kegiatan belajar mengajar dan berbagai situasi di sekolah terjaga dengan baik

50

 

Lembar Observasi Penilaian Aspek Pengetahuan

No.

Nama Peserta Didik

Jawaban Peserta Didik

Menjawab Saja

Mendefini-sikan

Mendefinisikan & Sedikit Uraian

Mendefinisikan & Penjelasan Logis

1

2

3

4

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi dan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.

Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.

Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.

Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.

Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan x 2

Lembar Observasi Penilaian Aspek Keterampilan

No

Nama Peserta Didik

Keterampilan (Skor 1-4)

Rata-rata Skor

Bertanya

Menjelaskan

Memberi saran atau tanggapan

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

Pedoman Penskoran (Rubrik)

No.

Aspek

Penskoran

1.

Kemampuan Bertanya

·       Skor 4 apabila selalu bertanya

·       Skor 3 apabila sering bertanya

·       Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya

·       Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

2.

Kemampuan Menjelaskan

·       Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional dan jelas

·       Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional dan tidak jelas

·       Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional dan tidak jelas

·       Skor 1 apabila materi /jawaban tidak benar, tidak rasional dan tidak jelas

3.

Kemampuan memberi saran atau tanggapan

·       Skor 4 apabila selalu memberi masukan atau tanggapan

·       Skor 3 apabila sering memberi masukan atau tanggapan

·       Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan atau tanggapan

·       Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan atau tanggapan

 

Refleksi Peserta Didik

 

No.

Pertanyaan

1.

Apakah kalian tahu budaya gotong royong?

2.

Manfaat apa yang kamu peroleh selama mengikuti pembelajaran?

3.

Apakah kalian sudah tahu pengertian kerja sama dan gotong royong?

4.

Kesulitan apa yang kalian alami selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

5.

Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kalian dalam kegiatan?

6

Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan dan dipersentasikan dalam pembelajaran dapat kalian pahami?

 

Refleksi Pendidik

 

No.

Pertanyaan

1.

Apakah peserta didik memahami materi dengan baik?

2.

Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik

3.

Apakah kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana?

4.

Apakah kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?

5.

Hal apa yang menjadi catatan keberhasilan pembelajarann kali ini?

6.

Hal apa yang harus diperbaiki setelah kegiatan pembelajaran kali ini?

7.

Apakah ada peserta didik yang memerlukan perhatian yang khusus?

 

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

1.     Lembar Kerja

Mengidentifikasi Kerjasama dan Budaya Gotong Royong dan memberikan pemahaman kalian tentang kerjasama dan budaya gotong royong

No.

Identifikasi

Pemahaman

Keterangan

1

Tujuan Kerjasama dan gotong- royong

 

 

 

 

 

 

 

3.

Bentuk Kerjasama dan gotong royong di lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat

 

 

 

 

Kesimpulan

 

 

 

 

 

 

MATERI AJAR

 

A. Kerja Sama dan Budaya Gotong Royong

       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerja sama adalah “kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.” Arti beberapa adalah lebih dari dua, namun tidak banyak. Dengan demikian kegiatan bersama yang dilakukan oleh lebih dari dua orang dapat disebut sebagai kerja sama. Kerja sama juga tak hanya dilakukan oleh orang, namun juga oleh lembaga atau organisasi. Seperti kerja sama antarsekolah atau kerja sama antarpemerintah.

       Adapun pengertian gotong royong adalah “bekerja bersama-sama.” Bekerja bersama-sama ini tentu juga melibatkan lebih dari dua orang. Bedanya, gotong royong bukan hanya melibatkan beberapa orang melainkan juga banyak orang. Selain melibatkan banyak orang, gotong royong juga untuk tujuan jangka pendek yang sangat jelas seperti bersama-sama membangun saluran air atau tempat ibadah. Biasanya hal itu bersifat sukarela dan dilakukan oleh masyarakat di suatu wilayah.

1.     Pengertian Kerja Sama

     Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu hidup berkelompok dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya. Karena tujuan yang sama itulah terjadi kerja sama. Perhatikan sekeliling kalian! Bangunan sekolah, papan tulis, hingga buku-buku pelajaran. Semua ada karena manusia bekerja sama. Rumah tempat tinggal masing-masing dari kita juga ada karena kerja sama. Begitu juga pakaian serta makanan, ada karena kerja sama.

       Tanpa ada kerja sama kehidupan manusia akan sulit maju dan mungkin manusia juga sudah punah karena kalah oleh makhluk lain yang lebih kuat. Karena kerja sama maka peradaban manusia berkembang, dan manusia mampu mengelola alam. Baik untuk kepentingan manusia maupun untuk alam semesta. Kerja sama terjadi karena ada tujuan bersama. Tujuan yang tidak dapat dikerjakan sendiri, melainkan harus bersama-sama orang lain. Seperti telah dicontohkan sebelumnya saat bangsa Indonesia membentuk negara. Hal itu tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus bersama-sama

.

Untuk membentuk negara, beberapa orang harus bekerja sama lebih dulu. Seperti merumuskan dasar negara lebih dulu. Lalu beberapa orang menyusun pemerintahan. Begitu juga kerja sama dalam keluarga. Ibu, ayah, dan anakanak dapat melakukan kerja sama misalnya untuk membuat taman, hingga mendapat hasil bersama yang dikehendaki.

2.     Budaya Gotong Royong

       Gotong royong merupakan kegiatan bersama masyarakat di sebuah lingkungan. Pada umumnya kegiatan tersebut merupakan kerja fisik berupa saling membantu untuk mendirikan rumah, mengerjakan pekerjaan pertanian di sawah, hingga untuk membangun sarana umum.

      Bentuk gotong royong yang paling sering dilakukan adalah kerja bakti antartetangga untuk membersihkan lingkungan atau membuat sarana dan prasarana umum, seperti jalan lingkungan atau taman bersama. Semua dilakukan secara sukarela, tanpa ada yang dibayar.

      Seluruh masyarakat di Indonesia mengenal budaya gotong royong untuk melakukan pekerjaan berat. Seperti membangun rumah, memanen sawah, hingga untuk menyiapkan upacara adat yang harus dilakukan suatu keluarga. Biasanya, keluarga yang dibantu hanya menyediakan makan namun tak perlu membayar orang yang turut bergotong royong membantunya.

       Di setiap daerah memiliki sebutan sendiri untuk gotong royong. Di Jawa ada sebutan Gugur Gunung serta Sambatan. Orang-orang Bali mengenal istilah Ngayah. Di tanah Batak ada tradisi Marsiadapari, di Minahasa ada Mapalus, dan di masyarakat Sunda ada tradisi Rereongan. Semua itu adalah bentuk gotong royong yang tentu ada di daerah kalian masing-masing.

       Gotong royong juga biasa dilakukan untuk kegiatan sosial seperti membantu suatu keluarga mengadakan acara pernikahan. Demikian juga untuk mengurus kematian yang terkadang juga perlu upacara. Pernahkah kalian bersama-sama yang lain membantu suatu keluarga dalam kegiatan pernikahan atau kematian? Beberapa kegiatan sosial ekonomi seperti tradisi jimpitan, arisan, bahkan koperasi juga merupakan bentuk gotong royong. Dengan jimpitan, warga mengumpulkan beras buat membantu tetangga yang kekurangan. Melalui arisan, warga bergotong gotong royong menabung. Koperasi menjadi sarana bergotong royong yang dapat mencakup banyak kegiatan ekonomi.

 

REMEDIAL

 

a.     Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas

b.     Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas dan memberikan kesempatan untuk tes perbaikan

 

PENGAYAAN

Ø  Kerjasama dan Gotong Royong

Ø  Pengertian Budaya Gotong Royong

Ø  Penerapan Kerjasama dan Budaya Gotong Royong

 

Glosarium

Kerjasama : pekerjaan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan melibatkan interaksi antar individu bekerja bersama-sama sampai terwujud tujuan dinamis

Gotong royong : bekerja dan gotong royong artinya bersama

Budaya gotong royong : perilaku ini menunjukkan kepribadian bangsa dan menjadi budaya yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia

 

 

Daftar Pustaka

Salikun, dkk. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Uchrowi zaim & Ruslinawati.(2021). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Pembukuan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar